Klasifikasi mahluk hidup merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengelompokkan ciri ciri makhluk hidup berdasarkan ciri tertentu yang dimilikinya. Pengelompokkan hewan dan tumbuhan yang memiliki persamaan dilakukan oleh para ahli biologi dengan menggunaan sebuah sistem yang dinamakan sistem klasifikasi. Klasifikasi Makhluk hidup ini dilakukan untuk memudahkan pengenalan objek yang akan dipelajari.
Dengan adanya klasifikasi ini maka peneliti akan lebih mudah dalam melakukan penelitian. Kemudahan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah mudahnya dalam pengelompokkan data berdasarkan klasifikasinya. Dengan begitu maka akan mempercepat dalam penelitian mengenai makhluk hidup.
Proses Klasifikasi Makhluk Hidup
Secara umum, klasifikasi mahluk hidup dilakukan berdasarkan pada pola atau ciri-ciri yang dimilikinya. Para ahli biologi memiliki buku panduan untuk menentukan klasifikasi ini. Buku yang mereka gunakan adalah buku Linnaeus yang berjudul Systema Nature. Tak hanya sebagai panduan, buku ini juga merupakan pedoman dasar untuk melakukan klasifikasi ilmiah.
Dalam buku tersebut dijelaskan tiga tahap pengklasifikasian makhluk hidup, yakni sebagai berikut.
1. Pencandraan atau Identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi. Pada proses ini, makhluk hidup yang ada diidentifikasikan semua ciri yang dimilikinya. Sekecil apapun ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup tersebut akan dicatat dan diidenntifikasi guna kepentingan lebih lanjut.
2. Pengelompokan, yaitu pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup dengan ciri-ciri serupa ditempatkan dalam satu kelompok yang sama atau dalam unit-unit yang disebut takson. Pengelompokkan dilakukan setelah ciri-ciri makhluk hidup yang diidentifikasi telah tercatat. Makhluk hidup dengan ciri yang sama dikelompokkan dengan makhluk hidup yang sama pula.
3. Pemberian nama takson, selanjutnya makhluk hidup yang telah dikelompokkan tadi diberi nama untuk memudahkan kita dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk hidup. Dengan adanya pemberian nama ini atau takson maka kita akan mudah menyebutkan makhluk hidup. Selain itu, dengan nama tersebut kita juga tahu ciri-ciri apa saja yang dimiliki oleh makhluk hidup tersebut.
Klasifikasi Mahluk Hidup - Takson dan Tingkatannya
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi sebuah kelompok besar dengan ciri-ciri yang sama. Kemudian, kelompok besar itu dibagi lagi menjadi kelompok kecil yang masih memiliki ciri-ciri yang sama. Demikian juga dengan kelompok kecil tadi dikelompokan menjadi kelompok yang jauh lebih kecil. Dalam sistem klasifikasi pengelompokkan makhluk hidup dari suatu kelompok besar menjadi kelompok kecil dikenal dengan istilak takson.
Takson telah memiliki standardisasi yang seusi dengan International Code of Botanical Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature. Adapun urutan takson adalah sebagai berikut.
Kingdom
Divisio
Clasis
Order
Familia
Genus
Species
Tingkatan dalam Bahasa Indonesia
Dunia/Kerajaan
Divisio/Filum
Kelas
Ordo
Suku
Marga
Jenis
Berdasarkan kesamaan ciri-ciri tersebut. Saat ini, kita mengenal adanya 5 kingdom klasifikasi makhluk hidup. Apa saja kelima klasifikasi tersebut? Berikut ini uraian dan sedikit penjelasannya.
1. Klasifikasi Makhluk Hidup - Kingdom Monera
Monera merupakan suatu bentuk kehidupan paling sederhana. Monera merupakan organisme yang tidak mempunyai membran. Biasanya, monera ini berkembangbiak dengan cara melakukan pembelahan diri dan bisa membuat makanannya sendiri maupun menyerap substrat dari luar. Mahluk hidup yang termasuk ke dalam kingdom Monera, di antarnya ganggang biru dan bakteri.
2. Klasifikasi Makhluk Hidup - Kingdom Protista
Protista merupakan semua mahluk hidup yang bukan berasal dari kelompok hewan maupun tumbuhan. Namun, Protista ini memiliki kloroplas sehingga mampu membuat makanannya sendiri. Beberapa contoh organisme yang termasuk ke dalam kelompok ini, di antaranya Euglena sp, Paramaecium sp, dan Amoeba sp.
Protista memiliki beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut.
a. Protista Mirip Tumbuhan
Yang termasuk protista kelompok ini adalah ganggang atau alga. Alga merupakan protista yang memiliki kloroplas sehingga mampu melakukan fotosintesis. Selain iu, alga memiliki pigmen lain dan zat warna sehingga dikelompokkan menjadi beberapa jenis sesuai dengan zat warna yang paling dominan, yakni alga hijau, alga keemasan, alga merah, dan alga coklat.
b. Protista Mirip Hewan
Satu-satunya organisme yang mewakili kelompok ini adalah protozoa. Organisme ini merupakan mahluk hidup yang tidak mempunyai kloroplas, namun mampu bergerak bebas di dalam air. Sumber makanan organisme ini adalah subtrat dari luar.
c. Protista Mirip Jamur
Organisme yang mewakili kelompok ini adalah jamur lendir (Physarium sp). Organisme ini biasanya memiliki fase reproduksi seperti jamur, yakni berkoloni, meskipun sebenarnya organisme ini mempunyai kemampuan untuk bertahan hidup secara individual.
3. Klasifikasi Makhluk Hidup - Fungi
Fungi atau jamur merupakan mahluk hidup yang tidak memiliki zat hijau daun (klorofil) dan menyerap makanannya dari zat organik yang berada di dekatnya. Proses penyerapan makanan oleh jamur ini dilakukan melalui sebuah alat yang mirip dengan akar yang dinamakan rizoid.
Jamur tergolong sebagai makhluk hidup yang unik karena ada yang memiliki satu sel dan memiliki banyak sel. Setiap sel yang terdapat dalam jamur ini dinamakan miselium yang terbentuk dari benang-benang halus bernama hifa.
4. Klasifikasi Makhluk Hidup - Tumbuhan
Tumbuhan (Plantea) merupakan mahluk hidup yang mampu menghasilkan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dunia tumbuhan ini dikelompokkan ke dalam beberpa bagian, yakni tumbuhan tak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan tak berpembuluh ini diwakili oleh tumbuhan lumut. Sementara itu, tumbuhan berpembuluh diwakili oleh tumbuhan paku dan tumbuhan biji.
Tumbuhan lumut memiliki beberapa jenis, yakni tumbuhan lumut hati, lumut daun, dan lumut tanduk. Tumbuhan paku tidak memiliki jenis khusus, sedangkan tumbuhan biji in dibedakan menjadi tumbuhan biji terbuka dan tumbuhan biji tertutup. Tumbuhan biji tertutup ini memiliki dua jenis, yakni tumbuhan biji berkepng satu dan tumbuhan biji berkeping dua.
5. Klasifikasi Makhluk Hidup - Hewan
Hewan (Animalia) merupakan klasifikasi terakhir dari makhluk hidup. Klasifikasi hewan ini dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yakni hewan tidak bertulang belakang dan hewan bertulang belakang.
a. Hewan Tidak Bertulang Belakang
Kelompok ini merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang dan susunan saraf pusatnya terletak di bagian perut dekat dengan saluran pencernaannya. Kelompok hewan ini memiliki kemampuan berkembangbiak secara kawin dan tak kawin. Susunan alat-alat tubuh hewan dari kelompok ini sangatlah sedehana, bahkan ada yang tidak memiliki sistem organ sama sekali.
Contoh hewan yang termasuk ke dalam kelompok ini, di antaranya adalah sebagai berikut.
Hewan Berpori (Porifera)
Hewan Berongga (Coelentrata)
Cacing Pipih (Platyhelmminthes)
Cacing Giling (Nemathelminthes)
Cacing Beruas-ruas (Annelida)
Hewan Lunak (Mollusca)
Hewan Berkulit Duri (Echinodermata)
Hewan Berbuku-buku (Arthropoda)
b. Hewan Bertulang Belakang
Kelompok ini merupakan hewan yang memiliki ruas-ruas tulang belakang. Hewan yang termasuk ke dalam kelompok ini, di antaranya adalah sebagai berikut.
Ikan (Pisces)
Katak (Amphibia)
Hewan Melata (Reptilia)
Burung (Aves)
Hewan Menyusui (Mammalia)
Demikian liputan informasi mengenai klasifikasi makhluk hidup. semoga pembahasan dalam artikel ini mampu memberikan pengetahuan baru bagi
0 comments:
Posting Komentar