Dalam pantun kiasan, bagian isi biasanya berupa kata-kata yang masih memiliki makna kias atau makna yang harus dijelaskan lagi. Dibuat seperti itu bukan hanya untuk menyamarkan maksud saja, melainkan untuk menambah kesan indah dalam pengucapnnya.
Pantun memiliki kekhasan selain dari segi kata juga dari segi bentuknya. Satu bait pantun terdiri atas empat baris. Nah, empat baris itu dinamakan bait. Dalam pantun, baris pertama dan kedua merupakan sampiran atau kiasan. Barulah baris ketiga dan keempat merupakan isi atau maksud pembicaraannya.
Dari defini ciri-ciri pantun, bahwa pantun kiasan merupakan pantun yang kata-katanya tidak lugas. Menggunakan kata-kata kiasan atau kata-kata yang maknanya bukan makna sebenarnya. Kata-kata yang memiliki makna yang tidak sebenarnya disebut konotasi.
Artinya, kata-kata tersebut harus dicari maksudnya atau padanannya atau persamaan katanya. Sedangkan kata-kata yang memiliki makna yang sebenarnya disebut denotasi.
Berikut contoh pantun kiasan.
Contoh Pantun Kiasan
Berburu ke padang datar
Dapat rusa belang kaki
Berburu kepalang ajar
Bak bunga kembang tak jadi
***
Lemparkan barang sampai kemari
Kami sambut bersukacita
Gemparlah orang senegri
Melihat beruk pegang senjata
***
Setali pembeli kemenyan
Sekupang pembeli ketaya
Sekali lancung ke ujian
Seumur hidup orang tak percaya
***
Encik Mamat mengaji tamat
Mengaji Qur’an waktu fajar
Biar lambat asal selamat
Tak kan lari gunung dikejar
***
Pantun kiasan banyak digunakan untuk keperluan berbalas pantun dengan teman dalam sebuah situasi tidak resmi atau permainan. Bisa juga digunakan dalam situasi formal agar mencairkan suasana yang terkesan kaku dan membosankan, juga dapat berfungsi untuk menyamarkan maksud agar terkesan santun dan tidak vulgar. Semoga apa yang termuat liputan informasi pantun kiasan diatas bisa bermanfaat.
0 comments:
Posting Komentar