Sebelum kita melihat langsung pada contoh puisi modern bagi Anda yang ingin memperdalam bakatnya dlam menulis puisi ataupun menjadi penulis puisi berbakat, mungkin kita bisa membahas sedikit mengenai rima, matra, dan beberapa unsur puisi lainnya sehingga kita dapat melihat dengan jelas perbedaan beberapa jenis dari conto puisi modern atau puisi bebas ini dengan jenis puisi lainnya.
Istilah dalam puisi
Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam pembuatan puisi, antara lain sebagai berikut.
Rima
Rima adalah satu unsur puisi, yaitu pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan. Rima terdiri dari beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
Rima Akhir, yaitu rima yang terdapat pada akhir larik sebuah sajak.
Rima Berpeluk, yaitu rima yang terdapat pada akhir pada baik berlarik genap, yang larik pertamanya berima dengan larik ketiga (ganjil dengan ganjil), dan larik keduanya berima dengan larik keempat (genap dengan genap).
Rima Dalam, rima antara dua kata atau lebih dalam satu larik sajak.
Rima Ganda, rima yang terdiri atas dua suku kata, tetapi hanya suku kata pertama yang mendapat tekanan (misal dalam bahasa Inggris, kata motion dengan potion berima ganda).
Rima Tengah, rima yang terletak antara suku kata pada posisi yang sama, yang terdapat pada dua kata dalam satu larik sajak.
Matra
Matra adalah bagan yang dipakai dalam penyusunan baris sajak yang berhubungan dengan jumlah, panjang, atau tekanan suku kata.
Larik
Larik berarti baris, leret, deret, bait, atau baris dalam sajak.
Bait
Satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris. Misalnya, pantun terdiri atas empat baris.
Berdasarkan faktor-faktor yang menentukan puisi tersebut,ada beberapa jenis puisi (selain puisi bebas atau puisi modern yang telah dijelaskan di awal paragraf), antara lain sebagai berikut.
Puisi Berpola
Puisi berpola adalah puisi biasa, lebih sering mencakupi jenis sajak, hanya saja lariknya disusun sedemikian rupa hingga berbentuk gemetris, seperti belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, bentuk hati, ataupun bentu lain.
Bentuk-bentuk ini kadangkala memang menggambarkan isi atau makna puisi tersebut, kadang kala hanya sengaja dibentuk saja. Di era teknologi canggih dan dimana kesenian berkembang cukup pesat seperti sekarang, puisi seperti ini sepertinya lebih banyak lagi kita temui, jika kita cukup cermat.
Seperti karya seni berupa graffiti, kolase, vinyet kata, frame kata, sketsa kata, atau bahkan gambar iklan, baik yang dibuat secara digital dengan menggunakan teknologi komputer maupun dibuat secara manual dengan menggunakan tangan.
Puisi Dramatik
Puisi dramatik merupakan puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi dilematis atau situasi tegang lainnya. Sepertinya drama itu sendiri, seni pertunjukan teater atau bahkan film itu sendiri-tayang langsung (live) ataupun melalui media televisi atau CD/VCD/DVD, termasuk pula kata-kata gombal yang telah sempat dicontohkan tersebut dapat dikategorikan ke dalam kata-kata puisi dramatik ini.
Puisi Lama
Jenis puisi ini telah disebutkan sebelumnya, yaitu kebalikan dari puisi modern atau puisi bebas. Puisi lama merupakan puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi barat, masih tradisional, masih secara kuat menganut unsur-unsur lokal atau adat-istiadat setempat. Contohnya adalah pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal.
Dalam acara-acara pertelevisian, jenis puisi ini-terutama pantun-justru cukup sering digunakan kembali. Terkadang dalam acara-acara atau upacara adat suku-suku tertentu, seperti dalam upacara pernikahannya, masih suka digunakan.
Puisi Mbeling
Puisi mbeling adalah sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang atau dapat juga dikatakan sebagai sajak main-main. Acara-acara komedi atau humor-humor modern terkadang masih suka menggunakan kata-kata puisi, dan dapat digolongkan ke dalam jenis puisi ini.
Contoh Puisi Modern
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa puisi bebas atau puisi modern tidak memiliki atau terikat aturan baku puisi. Karenanya contoh puisi modern berikut diambil dalam konteks pengertian atau definisi puisi atau dapat disamakan sebagai puisi dilihat dari faktor yang lain, seperti tujuan pembuatannya atau karena sifatnya yang memiliki makna.
Puisi, Sajak, Pantun, dan Syair
Satu karya seni yang memang dibuat dalam bentuk puisi, sajak, pantun, syair, yang bebas bentuknya, otomatis tergolong atau termasuk sebagai salah satu contoh puisi modern.
Lirik Lagu
Lagu tidak diragukan lagi, bisa dikategorikan puisi modern. Liriknya terkadang ada yang berima, ada yang tidak. Namun satu yang pasti, lirik lagu selalu memiliki makna tertentu karena seringkali dibuat berdasarkan pengalaman penulisnya atau pengamatannya terhadap orang lain maupun lingkungannya. Atas faktor ini lirik lagu dapat dikategorikan sebagai puisi modern.
Kata-Kata Mutiara
Sering sekali kita menemukan kata-kata mutiara, baik itu dari orang lain, ataupun tiba-tiba terpikir dalam benak kita-secara otomatis kita merangkai kata-kata yang tidak sengaja kita temui. Kata-kata mutiara adalah kata-kata-yang seringkali indah-dan memotivasi kita untuk melakukan kebaikan atau hal-hal kebaikan.
Kata-kata mutiara diciptakan biasanya memang bermaksud untuk mengubah perilaku seseorang. Seperti menambah semangat, melarang untuk berbuat jahat, dan sebagainya. Atas dasar ini kata-kata mutiara dapat digolongkan sebagai salah satu contoh puisi modern.
Motto atau Prinsip Hidup
Hampir sama dengan kata-kata mutiara, motto atau prinsip hidup yang dirumuskan ke dalam satu-dua kalimat singkat dan indah, dimaksudkan untuk mendoktrinasi atau memengaruhi pemikiran ke satu prinsip atau konsep tertentu .Karena sifatnya yang lebih ke arah doktrinasi, kata-kata yang dijadikan motto atau prinsip hidup cenderung atau seringkali singkat saja dan berima.
Rima ini berfungsi sebagai pola atau bentuk atau kategori tertentu yang dapat mempermudah otak manusia untuk mengingatnya. Untuk itulah, motto atau prinsip hidup ini dapat dijadikan atau memang merupakan perwujudan puisi modern yang lain.
Tagline atau Jingle iklan
Dunia periklanan berkembang seiring berkembangnya teknologi dan media informasi dan komunikasi. Iklan sengaja memang dibuat dengan tujuan mempengaruhi pemirsa atau dalam konteks bisnis adalah pembeli/pelanggan atau calon pembeli/pelanggan, atau juga sering disebut sebagai pasar.
Sifat kata-kata pada iklan sangat mengintimidasi berguna agar pembeli/pelanggan atau calon pembeli/pelanggan terpengaruh untuk membeli produk atau menggunakan layanan yang diiklankan.Karenanya bahasa yang singkat, mudah diingat, dan intimidatif menjadi faktor penting.
Terkadang ini terpenuhi dengan adanya rima di dalamnya. Contohnya, "Gak kotor, Gak Belajar!," atau "Yang ini Kino, Yang lain Kuno". Dengan ini tagline atau jingle iklan merupakan satu contoh puisi modern.
Kata-Kata Humoris atau Jenaka
Kata-kata memang sangat fleksibel. Selain untuk tujuan serius, untuk keperluan hiburan pun dapat menggunakan kata-kata. Acara-acara komedi atau humor di televisi kini masih banyak atau bahkan mulai banyak kembali yang menggunakan puisi modern, seperti pantun modern.
Dari macam-macam puisi yang termuat dalam liputan informasi tersebut, dapat diketahui bahwa puisi bisa menjadi salah satu sarana untuk menyempaikan pesan. Meski, tak semua orang terkadang mampu menangkap makna yang terkandung dari macam-macam puisi. Ketiga jenis puisi di atas adalah bagian dari macam-macam puisi yang bentuk sering ditemukan masyarakat.
0 comments:
Posting Komentar