Minggu, 21 April 2013

Tentang Karya Imiah

Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan penelitian, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya tulis yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian. berikut seputar liputan informasi tentang karya ilmiah

karya ilmiah.jpg

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah sebagi berikut :

Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.

Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.

Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.

Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya tulis setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.

Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

Jenis – jenis karya ilmiah yang ada pada saat ini ada beberapa bentuk, diantaranya skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian. Dan manfaat yang dapat diperoleh jika dari karya ilmiah ialah :

Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
Memperoleh kepuasan intelektual;
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.

Dokumentasi Sederhana Berdampak Besar

Setiap orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, menginginkan karya-karya tulis yang dimiliki tetap awet dan dapat “dipanggil” dengan mudah, tidak susah dicari. Selain itu, untuk memahami isi sebuah tulisan ilmiah, seorang praktisi pendidikan tidak perlu membaca berlembar-lembar makalah ilmiah. Namun, cukup dengan selembar kertas yang sudah mewakili isi makalah ilmiah.

Bagaimana mekanismenya? Berikut cara sederhana dokumentasi karya ilmiah tersebut.

Usahakan, mulai saat ini, Anda mengoleksi tulisan ilmiah dalam bentuk digital atau soft copy atau file sehingga meminimalisasi penggunaan ruangan.

Urutkan nama file sesuai bidangnya. Misalnya, ekonomi, matematika atau kimia. Namai file tersebut sesuai dengan judul yang ada beserta pengarangnya. Masukkan file-file tersebut dalam folder yang Anda kehendaki.

Print out tiap abstrak tulisan ilmiah tersebut. Apabila karya yang ada di hadapan Anda tidak memiliki abstrak, Anda dapat membuat abstraknya dengan format penulisan abstrak yang umum. Abstrak diawali dengan penulisan judul makalah, seperti gaya penulisan daftar pustaka. Abstrak dilanjutkan dengan penulisan tiga paragraf tentang ringkasan karya ilmiah tersebut. Paragraf pertama, menjelaskan latar belakang penulisan abstrak beserta rumusan masalah yang akan diangkat sebagai topik utama. Paragraf kedua, memaparkan rangkuman hasil penelitian dan sepintas pembahasan. Paragraf terakhir, memuat simpulan tulisan ilmiah.

Abstrak yang telah dibuat, disatukan dan dijilid dalam sebuah format buku tipis. Di sampul buku, tuliskan judul besar topik pembelajaran dan judul karya ilmiah yang ada di dalam buku tersebut, termasuk urutan halaman.

File-file yang telah terangkum dalam sebuah folder tulisan ilmiah, sudah siap di-burning (disimpan dalam bentuk CD). Berikan sampul CD Anda judul besar topik pembelajaran dan data waktu (misal Kumpulan Tesis Biologi, Januari hingga Desember 2010).

Buku yang berisi kumpulan abstrak tulisan ilmiah dan CD folder tulisan ilmiah tersebut adalah satu kesatuan. Dengan metode dokumentasi karya ilmiah seperti ini, Anda akan lebih mudah mengingat di mana tulisan ilmiah yang Anda inginkan melalui CD tulisan ilmiah dan dengan ringkas mengetahui isi tulisan ilmiah melalui abstrak yang tersedia di buku.

Jangan lupa, setiap ciptaan manusia pasti memiliki keterbatasan dan potensi kerusakan. Oleh karena itu, CD file dan buku perlu Anda remajakan (digandakan ulang) minimal 6 bulan sekali untuk meminimalisasi hilangnya data yang tersimpan.

Seperti yang sudah kita ketahui tentang maraknya plagiarisme pada karya ilmiah atau karya tulis di kalangan masyarakat yang dalam hal ini seperti kalangan mahasiswa atau yang lainnya, publikasi karya tulis memang di pandang penting untuk melindungi karya tulis yang memang seharusnya mempunyai pengamanan dan dilindungi hak ciptanya.

Dengan penyimpanan karya tulis dalam bentuk CD atau sebagainya diharapkan dapat memberikan keamanan pada penulis untuk melindungi karya tulisnya, atau dengan begitu karya tulis yang sudah dibuat tidaka akan gampang untuk dikopi atau dicontek.

Nah, sekarang ruangan Anda lebih tertata rapi dan karya ilmiah Anda lebih terjaga.

Karya ilmiah memiliki banyak definisi, di antaranya ada yang mengatakan bahwa karya ilmiah adalah suatu laporan tertulis yang merupakan hasil suatu kajian atau penelitian yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Karya tulis ilmiah memiliki standard dalam penulisan, yaitu etika keilmuan yang sudah disepakati dan harus ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ada juga yang mendefinisikan karya ilmiah sebagai suatu karangan yang disusun secara sistematis dan bersifat ilmiah. Sistematis berarti bahwa karya ilmiah tersebut disusun menurut aturan tertentu sehingga kaitan antarbagian yang terkandung di dalamnya menjadi padu dan jelas.

Sementara itu, bersifat ilmiah artinya bahwa karya ilmiah tersebut menyajikan satu deskripsi, gagasan, argumentasi, atau pemecahan masalah yang disasarkan pada beberapa bukti empirik atau kajian teoretis sehingga para pembacanya dapat merunut atau mencari kebenaran bukti empirik atau teori yang mendukung gagasan tersebut.

Pengertian tadi sejalan dengan apa yang dikemukanan oleh Brotowijoyo, \"Karya ilmiah merupakan karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.\" Ditambahkan pula bahwa penyusunan karya ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam sebuah karya ilmiah harus berupa kebenaran objektif dan positif sesuai dengan fakta dan data di lapangan.
Ciri-ciri Karya Ilmiah

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, Anda tentu dapat menyimpulkan ciri-ciri karya ilmiah, bukan? Ya, sebuah karangan dapat digolongkan ke dalam karya ilmiah jika memiliki ciri-ciri sebaga berikut.

Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan suatu masalah.

Pengetahuan yang disajikan dalam karya ilmiah haruslah berdasarkan fakta atau data empirik atau berdasarkan kepada teori-teori yang telah teruji dan dapat diakuai kebenarannya.

Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta ditulis dengan sejujur-jujurnya. Sebuah karya ilmiah tidak boleh mengandung manipulasi data.

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah haruslah bahasa yang baku dan diusahakan benyak menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan pembahasan karya ilmiah. Namun tentunya, penggunaan bahasa-bahasa yang bersifat denotatif pun haruslah menjadi bahasa pengantar.

Sistematika atau metodologi penulisan karya ilmuah harus didasarkan pada ketentuan yang telah disepakati bersama.

Tujuan Penulisan Karya Ilmiah

Sebelum membahas mengenai tujuan penulisan karya ilmiah lebih jauh, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu mengapa karya ilmiah perlu dipelajari atau dilatih. Sebagai mahasiswa atau guru, Anda tentu sering diminta untuk menulis sesuatu yang berkaitan dengan bidang keilmuan. Untuk itu, Anda harus mempelajari pengetahuan tentang menulis karya ilmiah.

Selain itu, penulisan karya ilmiah menjadi perlu dipelajari oleh setiap mahasiswa atau guru karena beberapa alasan berikut.

Seorang yang berpendidikan tinggi diharapkan mampu menuangkan ide atau gagasannya melalui sebuah karya ilmiah atau karya tulis lainnya. Kemampuan menulis serta kaidah-kaidah menulis tidak hanya cukup dipahami, melainkan harus dipraktikkan.

Berbagai pengamatan yang dilakukan di lapangan, menunjukkan bahwa kemampuan menulis guru yang mengikuti pendidikan tinggi masih belum memadai, apalagi dalam penulisan katya ilmiah.

Karya ilmiah memiliki ciri khas yang membedakannya dengan jenis tulisan atau karangan deskripsi lainnya. Oleh karena itu, ciri khas tersebut harus dikuasai agar bisa diterapkan dengan benar ketika menulis.

Adapun tujuan penulisan karya ilmiah itu sendiri adalah sebagai berikut.

Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas atau kalangan tetentu. tujuan seperti ini pada umumnya terkait dengan karya ilmiah yang berupa artikel yang dimuat dalam berbagai media massa.

Memenuhi tugas yang diberikan sebagai persyaratan dalam studi. Tujuan ini biasanya tekait dengan tugas penulisan makalah dari guru atau dosen, serta penulisan tugas akhir, skripsi, tesis, maupun desertasi.

Mendidkusikan gagasan dengan kalangan tertentu dalam sebuah pertemuan ilmiah. Misalnya, karya ilmiah yang disusun untuk suatuseminar, simposium, diskusi panel, dan sejenisnya.

Mengikuti perlombaan penulisan karya ilmiah. Perlombaan penulisan karya ilmiah sering diadakan oleh berbagailembaga, seperti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang setiap tahun diselenggarakan bagi mahasiswa selurh Indonesia oleh Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Menyebarkan hasil peneitian kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu, seperti berbagai artikel penelitian yang dimuat dalam berbagai majalah ilmiah atau saat ini banyak juga yang diposting dalam sebuah website.

Fungsi Karya Ilmiah

Karya ilmiah memiliki beberapa fungsi penting, di antaranya berfungsi sebagai rujukan, sebagai penambah wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis pribadi, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk melatih keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintergrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelehtual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.
Aturan Menyusun Karya Ilmiah

Laporan penulisan karya ilmiah harus dikerjakan dan disusun secara sistematis. Hal ini diperlukan agar pembahasan tidak melenceng ke mana-mana sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi laporan.

Umumnya, susunan karya ilmiah adalah sebagai berikut.

Bab I terdiri atas: (1) latar belakang masalah, yaitu latar belakang yang menjadi pemicu suatu permasalahan atau objek bahasan yang dijadikan penelitian; (2) maksud dan tujuan penelitian dibuat; (3) rumusan masalah; (4) identifikasi masalah; (5) batasan masalah; (6) arti atau makna istilah yang dipakai di dalam karya tulis; (7) kerangka pemikiran, yaitu landasan teoretis yang dipakai untuk mendukung pembahasan; (8) metode penelitian, bisa menggunakan metode penelitian kualitatif maupun kuantitatif; dan (9) operasional variabel, yaitu paparan yang berisi subjudul dari tiap bab.

Bab II berisi tinjauan atau landasan teori yang dapat dipakai untuk mendukung penelitian.

Bab III berisi penjelasan mengenai objek yang diteliti.

Bab IV berisi pembahasan atau analisis objek.

Bab V berisi simpulan yang didapat dari pembahasan.

1. Daftar Pustaka

Dalam karya ilmiah, perlu dicantumkan daftar pustaka. Daftar pustaka adalah sumber data-data yang diperoleh dan menjadi rujukan, bisa didapat dari literatur-literatur, buku, majalah, dan sebagainya. Penulisan daftar pustaka memuat nama pengarang, tahun terbit, judul buku, kota terbit, dan penerbit.

Sampai saat ini, banyak versi cara penulisan daftar pustaka, bergantung pada tradisi yang dipegang dan disepakati oleh masyarakat keilmuan tiap-tiap bidang. Misalnya, daftar pustaka di Universitas Islam Bandung (Unisba) akan berbeda dengan universitas lain. Mahasiswa Unisba yang sedang menulis laporan ilmiah harus mengikuti pedoman yang sudah ditetapkan oleh universitasnya.
2. Kejelasan Logika

Syarat lain dari penulisan karya ilmiah adalah nalar atau logika. Ada kejelasan dari apa yang hendak diteliti, mengapa diteliti, bagaimana cara yang hendak dipakai dalam penelitian, dan kejelasan dalam menulis. Bahasa yang dipakai dalam karya ilmiah adalah bahasa baku. Dalam arti, jangan menggunakan bahasa-bahasa gaul.
3. Konsistensi

Syarat lain dalam penulisan karya ilmiah adalah “konsisten”. Konsisten dalam penulisan karya ilmiah dapat dilihat dari hal yang terkecil. Contohnya, pada penulisan subjudul dengan tanda angka, maka di bab selanjutnya pun harus menggunakan angka.

Nah, itulah beberapa hakikat dasar mengenai karya ilmiah yang perlu Anda ketahui. Berlatih membuat karya tulis ilmiah sebaiknya sering dilakukan agar Anda menjadi terbiasa. Dengan berlatih secara rutin, Anda tidak akan mengalami kesulitan ketika mendapat tugas dadakan untuk membuat sebuah karya ilmiah. Semoga bermanfaat.
Dokumentasi Karya Ilmiah dengan CD dan Abstrak

Bagi Anda yang gemar membaca jurnal penelitian, suka melakukan penelitian, atau berkecimpung di dunia pendidikan, karya ilmiah akan dengan mudah Anda jumpai sehari-hari. Seorang praktisi pendidikan dituntut untuk selalu melakukan invovasi-inovasi baru dalam bidang edukasi.

Seorang guru misalnya, diminta untuk seringkali melakukan pengamatan terhadap cara mengajar yang selama ini dilakukan. Menghubungkannya dengan respon siswa dan memperbaiki prosesnya bila masih terdapat kekurangan.

Demikian pula dengan dosen di perguruan tinggi ataupun tentor dalam lembaga bimbingan belajar. Artinya, bila kita ingin mendapatkan pengetahuan baru, menambah ilmu dan selalu berkreasi di dunia pendidikan, sering-seringlah membaca karya ilmiah.

Karya ilmiah pun beragam contohnya, seperti makalah ilmiah, skripsi, tesis, jurnal, disertasi, prosiding, dan beberapa nama lain, yang memiliki bobot pengetahuan berbeda-beda sesuai tujuan penulisan tulisan ilmiah tersebut.

Mobilitas yang tinggi dalam membaca dan mengoleksi tulisan ilmiah harus diimbangi dengan proses pengarsipan dan dokumentasi tulisan ilmiah yang baik. Seringkali, seorang pengajar mengalami kesulitan dalam mengarsip tulisan ilmiah yang dimiliki karena sebagian besar berupa dokumen-dokumen hard copy yang terus menumpuk di dalam ruangannya.

Kami mencoba mengusulkan sebuah prosedur pengarsipan atau dokumentasi karya ilmiah yang akan memudahkan Anda untuk “memanggil” kembali karya tersebut bila diperlukan.

Karya tulis (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ada berbagai jenis karya tulis, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya tulis tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan penelitian, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya tulis yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah sebagi berikut :

Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.

Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.

Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.

Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya tulis setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.

Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

Jenis-jenis karya ilmiah yang ada pada saat ini ada beberapa bentuk, diantaranya skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian. Dan manfaat yang dapat diperoleh jika dari karya ilmiah ialah :

Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
Memperoleh kepuasan intelektual;
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.

Dokumentasi Sederhana Karya Ilmiah Berdampak Besar

Setiap orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, menginginkan karya-karya tulis yang dimiliki tetap awet dan dapat “dipanggil” dengan mudah, tidak susah dicari. Selain itu, untuk memahami isi sebuah tulisan ilmiah, seorang praktisi pendidikan tidak perlu membaca berlembar-lembar makalah ilmiah. Namun, cukup dengan selembar kertas yang sudah mewakili isi makalah ilmiah.

Bagaimana mekanismenya? Berikut cara sederhana dokumentasi karya ilmiah tersebut.

Usahakan, mulai saat ini, Anda mengoleksi tulisan ilmiah dalam bentuk digital atau soft copy atau file sehingga meminimalisasi penggunaan ruangan.

Urutkan nama file sesuai bidangnya. Misalnya, ekonomi, matematika atau kimia. Namai file tersebut sesuai dengan judul yang ada beserta pengarangnya. Masukkan file-file tersebut dalam folder yang Anda kehendaki.

Print out tiap abstrak tulisan ilmiah tersebut. Apabila karya yang ada di hadapan Anda tidak memiliki abstrak, Anda dapat membuat abstraknya dengan format penulisan abstrak yang umum. Abstrak diawali dengan penulisan judul makalah, seperti gaya penulisan daftar pustaka. Abstrak dilanjutkan dengan penulisan tiga paragraf tentang ringkasan karya ilmiah tersebut. Paragraf pertama, menjelaskan latar belakang penulisan abstrak beserta rumusan masalah yang akan diangkat sebagai topik utama. Paragraf kedua, memaparkan rangkuman hasil penelitian dan sepintas pembahasan. Paragraf terakhir, memuat simpulan tulisan ilmiah.

Abstrak yang telah dibuat, disatukan dan dijilid dalam sebuah format buku tipis. Di sampul buku, tuliskan judul besar topik pembelajaran dan judul karya ilmiah yang ada di dalam buku tersebut, termasuk urutan halaman.

File-file yang telah terangkum dalam sebuah folder tulisan ilmiah, sudah siap di-burning (disimpan dalam bentuk CD). Berikan sampul CD Anda judul besar topik pembelajaran dan data waktu (misal Kumpulan Tesis Biologi, Januari hingga Desember 2010).

Buku yang berisi kumpulan abstrak tulisan ilmiah dan CD foldertulisan ilmiah tersebut adalah satu kesatuan. Dengan metode dokumentasi karya ilmiah seperti ini, Anda akan lebih mudah mengingat di mana tulisan ilmiah yang Anda inginkan melalui CD tulisan ilmiah dan dengan ringkas mengetahui isi tulisan ilmiah melalui abstrak yang tersedia di buku.

Jangan lupa, setiap ciptaan manusia pasti memiliki keterbatasan dan potensi kerusakan. Oleh karena itu, CD file dan buku perlu Anda remajakan (digandakan ulang) minimal 6 bulan sekali untuk meminimalisasi hilangnya data yang tersimpan.

Seperti yang sudah kita ketahui tentang maraknya plagiarisme pada karya ilmiah atau karya tulis di kalangan masyarakat yang dalam hal ini seperti kalangan mahasiswa atau yang lainnya, publikasi karya tulis memang di pandang penting untuk melindungi karya tulis yang memang seharusnya mempunyai pengamanan dan dilindungi hak ciptanya.

Dengan penyimpanan karya tulis dalam bentuk CD atau sebagainya diharapkan dapat memberikan keamanan pada penulis untuk melindungi karya tulisnya, atau dengan begitu karya tulis yang sudah dibuat tidaka akan gampang untuk dikopi atau dicontek.

Tentang Karya Imiah Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *